WahanaNews.co | Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) menyatakan, sistem pesawat Sriwijaya Air SJ-182
masih berfungsi dan mampu mengirim data sebelum jatuh di perairan Kepulauan
Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB.
Ketua
KNKT, Soerjanto Tjahjono, dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (12/1/2021),
menyampaikan, pihaknya telah mengumpulkan data radar ADS-B dari Perum
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Dari
data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju
arah Barat Laut, dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900
kaki.
Namun,
selanjutnya pesawat mulai turun, dan data terakhir pesawat berada pada ketinggian 250 kaki.
"Terekamnya
data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih
berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini, kami menduga bahwa mesin masih
dalam kondisi hidup sebelum membentur air," kata dia.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Data
lain yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing (wreckage) memiliki besaran dengan lebar
100 meter dan panjang 300-400 meter.
"Luas
sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum
membentur air," kata dia.
Dia
juga mengatakan, temuan pesawat yang telah dikumpulkan Basarnas, salah satunya
adalah bagian mesin turbine disc
dengan fan blade yang mengalami
kerusakan.