Soerjanto
menambahkan, temuan awal data automatic
dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat
berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.
"Hal
ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim
data. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau
menyala sampai sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Kendati
demikian, Soerjanto menekankan, KNKT masih terus berupaya menginvestigasi
penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Salah
satunya dengan mengolah data dari black
box flight data recorder serta terus mencari black box berisi cockpit
voice recorder.
Pesawat
Sriwijaya Air penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan
Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Pesawat
itu mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh
anak-anak, dan tiga bayi. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.