WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan menyediakan internet murah dalam mendukung sektor Pendidikan dan Kesehatan.
Pihak Komdigi sendiri, telah menyiapkan spektrum frekuensi radio 80 MHz di pita frekuensi 1,4 GHz untuk mendukung internet murah tersebut.
Baca Juga:
Komdigi Kena Efisiensi Rp3,8 Triliun, Layanan Internet Tidak Terdampak
Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni menjelaskan, melalui spektrum tersebut, Komdigi akan mengalokasikannya untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA). Dan kabarnya frekuensi itu akan dilelang dalam waktu dekat.
"Ya, karena ini kan apa ya sebagai akses ya kelihatannya dari teknologi yang menurut ITU ini benar-benar bisa memberikan aspek yang murah kepada masyarakat. Itu dari kajian sih," ujar Wayan dikutip dari CNBC Indonesia, baru-baru ini.
Wayan juga menyebutkan, pemerintah akan mendorong agar frekuensi tersebut dimanfaatkan untuk akses internet murah dan cepat. Target kecepatan layanan internet bagi penyedia layanan BWA adalah 100 Mbps dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.
Baca Juga:
Karena Tak Mendidik Masyarakat Aplikasi Jagat Hapus Berburu Koin
"Kalau tarif Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu lah harapan kami. Jadi ingat ini bukan untuk seluler. Jadi sebenarnya kalau mereka akan membangun di sini, dia harus bawa fiber optik dulu, lalu dia naikkan [pancarkan] ke rumah-rumah lewat akses internet," terangnya.
Sementara itu, Wayan menjelaskan, bahwa internet murah ini solusinya adalah dengan melelang frekuensi 1,4 Ghz. Karena itu, lelang frekuensi 1,4 Ghz yang ingin didahulukan. Kemungkinan target lelang ini akan dilaksanakan pada minggu ketiga Februari 2025.
"Kalau peraturan menterinya bisa segera sesuai jadwal, kemungkinan minggu ketiga Februari," kata Wayan.