Dedy mengatakan, konten peringatan dini gempa
dan tsunami tersebut tidak benar dan telah dikoreksi secara resmi oleh BMKG.
Sementara itu, menurut Chairman Lembaga Riset
Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center
(CISSRec), Pratama Persadha, bisa saja SMS blast palsu tersebut hanya
karena kesalahan sistem.
Baca Juga:
Bibit Siklon 97W dan 99W Menguat di Utara, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Laut
Namun, ia juga mengatakan, tetap tidak menutup
kemungkinan sistem diseminasi informasi bencana tersebut terkena retas.
Karena, menurutnya, sistem keamanan BMKG juga
tidak terlalu kuat. [jef]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.