WahanaNews.co | Dalam menyelidiki kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) kemarin, Komisioner Komnas HAM Chairul Anam melakukan sejumlah komunikasi dengan pihak yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Adapun pihak yang diajak komunikasi diantaranya unsur supporter, keluarga korban hingga rumah sakit.
Baca Juga:
Kasus Vina-Eki Cirebon: Kesimpulan Komnas HAM Simpulkan 3 Pelanggaran Polisi
Hasilnya, Anam mengungkapkan, jika dalam kejadian tersebut hanya dua pintu yang terbuka dari 14 pintu saat kejadian tragedi berdarah.
"Kami anatomi dari Stadion Kanjuruhan. Nanti seperti apa. Cuma dua pintu terbuka, hiruk pikuknya di pintu yang sama," ujarnya kepada wartawan, Senin (3/10/2022).
Kendati demikian, pihaknya masih mendalami lokasi sebagian besar korban yang meninggal dunia.
Baca Juga:
Kasus Kematian Vina-Eki Cirebon: Komnas HAM Rekomendasi Polri Evaluasi Polda Jabar-Polres
Selain itu juga, insiden kekerasan oleh aparat pada saat kejadian juga dapat dilihat dari tayangan video.
"Kami akan cek penggunaan level manajemen, pengerasan pasukan seperti apa, sampai misalnya itu tidak diselenggarakan sore hari," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melaporkan total korban meninggal dan luka-luka akibat tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur sebanyak 448 orang.