WahanaNews.co | Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tertarik untuk beralih ke kendaraan listrik Namun, hanya sedikit orang yang mampu meminangnya karena harga yang mahal.
Selain itu, masih ada beberapa alasan lain terutama keraguan yang membayangi konsumen Indonesia.
Baca Juga:
DJP Kemenkeu Raih Sukses, Setor Pajak Digital PMSE Capai Rp6,76 Triliun 2023
“Karena mungkin ini ya belum ada banyak orang yang pakai juga jadi bingung penggunaannya karena nanti bagaimana cara biar kalau listriknya habis bagaimana begitu motornya gitu sih”, ungkap Hanny salah satu warga saat ditemui Jurnalis B Universe di kawasan Mal Blok M Square pada Sabtu (19/11/2022) siang.
Sementara itu, warga lainnya Arif berpendapat bahwa dirinya belum begitu tertarik beranjak dari kendaraan konvensional.
Berdasarkan penuturannya, dia masih mempertanyakan tentang kecepatan mobilitas dari kendaraan yang menggunakan energi listrik tersebut, apakah sudah mumpuni atau belum.
Baca Juga:
Studi Ungkap Alasan Konsumen Indonesia Kepincut dengan Mobil China
“Karena dari segi harga kan kita tahu mungkin enggak beda jauh ya sama motor biasa. Harganya mungkin hampir sama, terus ditambah maintenance-nya dan sosialisasinya mungkin ya yang saya belum tahu sejauh mana nih motor listrik. Cuman kan kalo misalnya motor biasa kalau service kita tahu bengkel-bengkel di mana juga bisa, terus kayak bensin di mana juga ada. Cuman motor listrik kita belum tahu nih”, jelas Arif saat dijumpai di kawasan Black Stone Garage.
Sedangkan menurut Meira, alasan utama mengapa penduduk Indonesia masih skeptis menggunakan kendaraan dengan bahan bakar alternatif adalah kurangnya sosialisasi dari pemerintah.
Kebanyakan orang masih kebingungan dengan ketersediaan infrastruktur, harga jual dan kapabilitas produk Electric Vehicle (EV).