WahanaNews.co | Sejumlah konsumen BBM bersubsidi mengemukakan bahwa dengan adanya aplikasi MyPertamina untuk pendaftaran BBM bersubsidi cukup menyulitkan karena menyedot banyak ruang data dalam penyimpanan gawai mereka sehingga pendaftaran secara daring tersebut dinilai perlu lebih disederhanakan.
Seorang pekerja swasta Indra Kurniawan, yang ditemui saat mengisi BBM jenis pertalite di Jakarta, Jumat (15/7/22), mengakui bahwa dirinya sudah mengunduh serta mendaftar di aplikasi MyPertamina.
Baca Juga:
Pembayaran Tagihan Gas Bumi Jargas Kini Bisa Lewat Aplikasi MyPertamina
Namun, menurut Indra, aplikasi itu dinilai masih mempunyai kekurangan karena ternyata menggunakan kapasitas ruang penyimpanan gawai yang cukup besar dan pendaftarannya cukup menyulitkan.
Ia sempat merasa kesulitan saat mendaftar ke aplikasi MyPertamina karena banyaknya data pribadi yang harus diisi, serta dokumen kelengkapan yang harus disiapkan cukup banyak.
"Menurut saya pendaftarannya agak sedikit ribet dan sangat detail sekali. Harus ada data pemilik kendaraan, data pengguna, foto pemilik kendaraan, foto KTP, foto STNK, foto kendaraan. Jadi sebaiknya persiapkan dulu data dan dokumennya sebelum mendaftar di aplikasi," ungkap Indra.
Baca Juga:
Pihak SPBU Kabupaten Balangan Pastikan Stok BBM Aman Jelang Idul Fitri 1445 H
Senada, seorang ibu rumah tangga Aan berpendapat bahwa penggunaan aplikasi seperti MyPertamina bisa merepotkan konsumen saat membeli BBM bersubsidi.
"Misalnya kalau naik motor berarti mesti buka tas dulu, lalu cari HP-nya, cari aplikasinya, itu juga kalo ada kuotanya,” kata Aan.
Sementara itu, seorang pengemudi ojek daring, Sarif, mengakui bahwa memang ada keuntungan dalam mendaftarkan data pribadi di dalam aplikasi untuk membeli BBM bersubsidi.