"Hal ini juga memperkuat kekuatan kolektif negara-negara berkembang dalam struktur tata kelola global dan meningkatkan akses pasar melalui hubungan yang lebih kuat dengan memanfaatkan potensi negara-negara berkembang di pasar global" tegas Renata.
Yuliana Indriati, Direktur Pengembangan Usaha PT. Biofarma saat ini sedang mengembangkan kemitraan global yang kuat dengan fokus pada pasar Afrika. Dengan pengalaman dan keunggulan dalam produksi vaksin dan produk farmasi lainnya, PT. Biofarma telah menjadi pemain kunci dalam industri ini.
Baca Juga:
Damkar Bogor Selamatkan Kucing yang Terjebak 5 Hari di Plafon
"Melalui anak perusahaan dan kemitraan strategis, telah berhasil memasuki pasar global, termasuk ke Afrika, dengan produk-produk berkualitas tinggi. Dengan strategi yang berfokus pada penetrasi pasar, keunggulan kualitas dan kolaborasi yang efektif memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kehadirannya di pasar global, dengan tujuan utama meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia" tutur Yuliana.
Dima Al-Khatib, Director of the United Nations Office for South-South Cooperation (UNOSSC) melihat kerja sama Selatan-Selatan telah menjadi landasan yang penting untuk solidaritas global dan ketahanan di tengah tantangan dan peluang yang kompleks.
Dengan kepemimpinan Tunisia dalam memajukan kerja sama ini patut diakui, terutama di tengah dinamika kerja sama yang dipengaruhi oleh disparitas ekonomi, ketidakstabilan politik dan krisis lingkungan. Pada saat yang sama, pandemi COVID-19 telah menyoroti pentingnya respons krisis yang efektif dan ketahanan kesehatan.
Baca Juga:
Okupansi Capai 45 Persen, 441.675 Tiket Kereta Api Lebaran Terjual
"Tantangan masa depan bagi kerja sama Selatan-Selatan meliputi kebutuhan akan peningkatan digitalisasi, penanganan perubahan iklim, dan meningkatkan perdagangan dan investasi di antara negara-negara Selatan global. Untuk mengatasi tantangan bersama ini, diperlukan rekomendasi kebijakan yang komprehensif, termasuk peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan bersama, memperkuat struktur tata kelola untuk memastikan partisipasi yang inklusif dan mengeksplorasi mekanisme pembiayaan baru" tegas Dima.
Dima berharap dukungan dari sistem pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kerja sama Selatan-Selatan dapat terus menjadi modalitas penting untuk mendukung negara-negara yang berkembang dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai penutup, Rio Budi Rahmanto sebagai Kepala Pusat P2K Multilateral Kemenlu RI menyoroti beberapa poin penting dari diskusi yang telah diadakan. Tentu dari diskusi ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kerja sama Selatan-Selatan, terutama di tengah ketidakseimbangan global yang semakin meningkat, kurangnya kepercayaan dan tantangan-tantangan baru yang dihadapi dunia saat ini.