WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan pentingnya semangat menghargai sejarah dan budaya sebagai fondasi kemajuan bangsa.
“Bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai sejarah dan budayanya sendiri. Dari sini, kita bisa belajar untuk terus melangkah dengan berpegang pada nilai dan kearifan yang diwariskan para pendahulu,” ujar Yusril dikutip Kamis (30/10/2025).
Baca Juga:
Menko Yusril Tegaskan Penanganan Pasca Aksi Demo Sesuai Koridor Hukum
Pulau Penyengat dikenal luas sebagai pusat peradaban Melayu yang sarat nilai sejarah, budaya, dan spiritualitas.
Dalam kunjungan tersebut, Menko Yusril menekankan pentingnya mengenalkan kembali warisan leluhur kepada generasi muda agar mereka tumbuh dengan rasa bangga terhadap akar budaya bangsa.
Kegiatan kunjungan diawali dengan ziarah ke makam para tokoh penting Melayu, seperti Makam Engku Putri Raja Hamidah dan Makam Raja Ali Haji sosok yang dikenal sebagai perintis Bahasa Indonesia melalui karya sastra klasiknya Gurindam Dua Belas.
Baca Juga:
Menko Yusril Minta Kuasa Hukum Delpedro Jentelmen: Hadapi di Pengadilan
Selain berziarah, Yusril juga menunaikan ibadah di Masjid Raya Sultan Riau, salah satu masjid tertua di Kepulauan Riau yang menjadi ikon kejayaan Islam dan kebudayaan Melayu.
Ia kemudian meninjau Rumah Adat Melayu, untuk melihat langsung upaya pelestarian nilai tradisi dan seni budaya yang terus dijaga masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Yusril menegaskan bahwa kehadirannya di Pulau Penyengat bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bagian dari upaya meneguhkan kembali jati diri bangsa melalui pelestarian warisan sejarah dan budaya.
“Pulau Penyengat adalah titik penting lahirnya peradaban Melayu dan akar Bahasa Indonesia. Kita perlu merawat tempat ini, karena dari sini lah tumbuh nilai-nilai kebangsaan yang menjadi dasar persatuan kita,”ungkap putra asli kelahiran Belitung itu.
Kunjungan bersejarah tersebut juga diwarnai dengan prosesi adat meminang, di mana Menko Yusril menerima gelar kehormatan Datuk Sri Indra Narawangsa dari Lembaga Adat Melayu.
Pemberian gelar itu menjadi bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam menjaga nilai-nilai hukum, kebudayaan, dan memperkuat persatuan bangsa.
Dengan suasana yang khidmat dan penuh makna, kunjungan Yusril ke Pulau Penyengat menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menghidupkan kembali semangat kebudayaan nasional yang berpijak pada akar sejarah dan kearifan lokal.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]