WahanaNews.co | Agus Sujatno alias Abu Muslim, pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat diduga meracik bom bertipe TATP (Triaceton Triperoxide atau Aseton Peroksida) untuk melakukan aksinya pada Rabu (7/12/2022) kemarin.
Dugaan itu diungkapkan pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, dilansir dari tayangan Kompas TV, Kamis (8/12).
Baca Juga:
Terduga Teroris yang Pernah Rencana Aksi di Singapura Ditangkap Densus 88
Stanis juga menyebut, aksi bom bunuh diri itu dilakukan Sujatno berjaringan dan bukan aksi teror sendirian atau lone wolf. Maka dari itu, bom yang diduga dipakai jenis yang kerap dilakukan saat teror.
"Agus ini keahliannya ahli bikin bom TATP (Triaceton Triperoxide atau Aseton Peroksida) yang sangat dahsyat tapi rentan dan gampang meledak," kata Stanislaus, Kamis.
Ia juga menyebut, saat ini gerakan radikal sudah memecah jadi kelompok-kelompok kecil.
Baca Juga:
Ledakan Bom di Rumah Cagub Aceh Bustami, Polisi Periksa 4 Saksi
"Perlu dilihat sekarang ini ada adaptasi kelompok radikal. Bahkan memecahkan diri jadi kelompok-kelompok kecil, bahkan jadi sel keluarga," paparnya.
"Agus kemarin itu memecah dari jaringan, adaptasi. Jadi ini Ini bukan lone wolf, tapi bentuk adaptasi gerakan," tambahya.
Ia lantas menyebut, perlu diawasi sumber dari pembuatan bom yang dlakukan pelaku bom bunuh diri tersebut.
"Gampang sekali beli online perlu diawasi," jelasnya.
Ia lantas menyebut, teror bisa muncul lantas dipicu faktor kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan mereka, termasuk adanya kabar dari Suriah atau tempat ISIS sebagai jaringan utama.
"Kalalu ada kabar dari Suriah atau kebijakan pemerintah yg bikin kesal, misalnya, ia bisa terpicu teror, ini harus diwaspadai," kataya.
Sebelumya, Kapolri Jendera Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Polsek astana anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Jawa Barat.
Adapun pelaku bom bunuh diri itu bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim.
Dari jejak pelaku bom bunuh diri itu, kata Kapolri, Agus Sujatno adalah seorang eks narapidana yang sebelumnya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan.
Sebagai informasi, JAD adalah kelompok teroris yang disebut bertanggung jawab dengan beberapa aksi pengeboman lain seperti bom sejumlah gereja di Surabaya pada 2018 yang terafiliasi ISIS, organisasi teror yang menyebut diri negara Islam Irak dan Syam.
Kapolri juga mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar itu pernah ditangkap karena terlibat bom Cicendo pada Februari 2017. [rna]