Penggunaan AI untuk pertanian presisi dan modern terbukti meningkatkan produktivitas nasional dan efisiensi distribusi pangan.
“Kami kini menggunakan AI di sektor pertanian untuk mengembangkan teknik pertanian presisi dan modern. Dengan teknologi tinggi ini, kami berhasil mencapai swasembada dalam produksi beras dan jagung, bahkan meningkatkan produksi ke tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia,” ujar Presiden.
Baca Juga:
Utang Whoosh Tak Perlu Diributkan, Prabowo: Pemerintah Siap Bayar Rp 1,2 Triliun per Tahun
Presiden juga menyoroti tantangan lain di era digital, termasuk kejahatan lintas batas seperti penyelundupan, korupsi, perdagangan narkotika, dan perjudian daring (online).
Ia mengungkapkan bahwa praktik perjudian daring menyebabkan kerugian ekonomi nasional yang cukup besar.
Indonesia, kata Prabowo, kehilangan sekitar USD 8 miliar setiap tahun akibat aliran dana keluar dari aktivitas ilegal tersebut.
Baca Juga:
Prabowo Tegas: Tak Masalah Bayar Utang Whoosh, yang Penting Kurangi Macet dan Polusi
Karena itu, penguatan kerja sama antarnegara menjadi hal yang tak terelakkan untuk melindungi stabilitas ekonomi kawasan.
Selain itu, pemerintah juga tengah memperkuat sistem pendidikan dan pelatihan digital guna menyiapkan generasi muda menghadapi transformasi teknologi.
“Kami ingin berpartisipasi dalam semua inisiatif APEC yang bertujuan meningkatkan kapasitas di bidang teknologi dan pendidikan. Kami juga ingin memberdayakan usaha kecil serta memperkuat sistem kesehatan kami dalam menghadapi perubahan demografi,” jelas Presiden Prabowo.