WahanaNews.co | Dalam membatasi kegiatan masyarakat untuk menekan penyebaran Covid - 19, pemerintah akan tetap menggunakan PPKM berbasis level.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, pemerintah juga akan melakukan asesmen PPKM setiap minggu dan menghapus asesmen setiap dua minggu sekali.
Baca Juga:
TNI Polri Diminta Tindak Tegas Ormas Bergaya Preman, Luhut: Presiden Perintahkan Itu!
"Pemerintah juga akan kembali melakukan asesmen PPKM yang dievaluasi setiap minggunya, dan menghapus asesmen dua minggu semata-mata untuk mengikuti perkembangan kasus omicron yang diprediksi meningkat sangat cepat ini," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Minggu (16/1).
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan berdasarkan data yang diamati dan berkaca dari kasus di di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diprediksi terjadi pada pertengahan Februari dan awal Maret nanti.
"Berdasarkan data yang kami amati, berangkat dari trajektori kasus di Afrika Selatan, puncak gelombang gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," katanya.
Baca Juga:
Luhut Dukung Generasi Muda Indonesia Bekerja di Luar Negeri, Ini Alasannya
Ia mengatakan pemerintah akan melakukan langkah mitigasi agar peningkatan kasus lebih landai dan tidak membebani sistem kesehatan.
"Berbagai langkah yaitu penegakan protokol kesehatan. Lagi lagi akselerasi vaksinasi itu sangat penting. Dan pengetatan mobilitas akan kita jadikan opsi terakhir," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.