Ia merinci dari total biaya tersebut sebanyak Rp664,3 miliar (Rp664.385.300.000) digunakan untuk pembelian basic pesawat terbang.
Sementara sisanya sebesar Rp330,9 miliar (Rp330.964.700.000) digunakan untuk modifikasi kabin/kargo, suku cadang, hingga pemeliharaan selama satu tahun.
Baca Juga:
Lebih 50 Tahun Orbit Pesawat Antariksa Soviet Jatuh di RI, Disebut Objek Berbahaya
Selain itu, juga ada biaya untuk manajemen konsultan pengadaan pesawat senilai kontrak Rp1,72 miliar dan konsultan jasa penilaian publik dengan nilai kontrak Rp579 juta.
Pesawat ini semula berkapasitas 184 kursi kelas ekonomi. Kemudian dimodifikasi menjadi 4 kursi premium bisnis, 16 kursi bisnis dan 114 seat ekonomi.
Selain itu pesawat tersebut juga telah dilengkapi boks khusus pada bagian kargo.
Baca Juga:
Fasilitas MRO Milik Lion Group Mampu Tampung 23 Pesawat, Berpotensi Jadi Bengkel Terbesar di Dunia
Tujuannya untuk menyimpan barang-barang berbahaya seperti senjata api hingga peledak.[sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.