WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai Pilpres 2024 nanti tak akan sepanas penyelenggaraan Pilpres 2019 lalu.
"Ya menurut saya tidak [sepanas 2019]," kata Mahfud di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (13/6/23).
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
Mahfud menjelaskan penyelenggaraan Pemilu 2019 lalu mulai panas sejak tiga tahun sebelumnya atau tepatnya pada November 2016.
Diketahui, pada 4 November 2016 terjadi demonstrasi besar-besaran di Jakarta memprotes pernyataan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggap menghina Islam.
Mahfud mengatakan momen panasnya kondisi perpolitikan tanah air kala itu kemudian terus berlanjut sampai adanya aksi besar-besaran di Monas pada 2 Desember 2016, Pilgub DKI Jakarta 2017 hingga munculnya Alumni 212. Alumni 212 merujuk pada para bekas aktivis Aksi Bela Islam 2 Desember 2016.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
"Karena 2019 panasnya mulai 4 November 2016, disusul Pilgub, abis itu 212, muncul Alumni 212, muncul pengawal fatwa majelis ulama, sampai panas jelang pemilu [2019]," kata dia.
Mahfud lantas membandingkan kondisi perpolitikan Indonesia saat ini masih tenang padahal pemilu tinggal delapan bulan lagi.
"Alhamdulillah, mari kita jaga bersama," tambahnya.