WahanaNews.co, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal meninggalkan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini justru merasa terhormat.
Baca Juga:
Terungkap! Kalau Demokrat Tidak Ancam Keluar Koalisi, Mahfud Bersedia Dipasangkan dengan Anies
“Enggak, saya jujur enggak merasa rugi meninggalkan kabinet. Tapi saya merasa ya terhormat saja,” jelas mantan calon wakil presiden itu dalam Program Rosi Kompas TV, Kamis (11/7/2024).
Kehormatan yang dimaksud oleh Mahfud adalah penunjukan dirinya sebagai calon wakil presiden oleh gabungan PDI-P, PPP, Perindo dan Hanura.
Sebab, kata Mahfud, dirinya adalah seorang menteri yang tidak tergabung dalam partai politik.
Baca Juga:
Marak Penipuan di WA, Menkopolhukam Minta OJK Atur Penyebaran Informasi Perbankan
Dia juga mengklaim dirinya sebagai menteri yang tak pernah ikut “cawe-cawe” dan berkampanye saat menduduki jabatan di pemerintahan.
“Karena apa? Karena dari seorang menteri yang tidak ikut cawe-cawe dalam partai politik, dalam kampanye-kampanye diri, tiba-tiba mendapat kehormatan secara tiba-tiba disuruh jadi Wapres,” kata Mahfud.
“Itu enggak ada ruginya sama sekali terlepas dari menang atau kalah,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari kursi Menko Polhukam setelah menyerahkan surat permohonan pengunduran diri ke Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
"Saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan surat mohon berhenti dengan sebuah surat itu," kata Mahfud di Istana.
Pengunduran diri Mahfud ini menyusul majunya dia sebagai cawapres Pemilu 2024, berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Ia tak mundur sejal awal dari jabatan Menko Polhukam sejak awal pencalonan arena tak ada larangan yang mengharuskan hal itu.
Namun, Mahfud mengaku khawatir melanggar etika dan menyalahgunakan jabatan serta fasilitas yang diberikan pemerintah.
“Saya (mundur dari Menko Polhukam) murni etik dan juga sekaligus untuk kerja politik. Kan sudah saya katakan, biar enak kerja politiknya,” ungkap Mahfud.
Dengan tidak lagi menjabat sebagai menteri, kata Mahfud, ia bisa bicara dan bekerja tanpa ragu. Namun, Mahfud menyebut, bukan berarti dirinya bakal membocorkan rahasia negara.
[Redaktur: Andri Frestana]