WahanaNews.co, Jakarta - Pemilu, sebagai pilar utama dalam sistem demokrasi, telah mengalami transformasi luar biasa berkat peran yang semakin meningkat dari Big Data (mahadata). Karena itulah Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) mendirikan lembaga riset terkait big data bernama MDATA ANALYTIX.
MDATA ANALYTIX merupakan laboratorium analisis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang mengkaji persoalan-persoalan ekonomi, geopolitik, pertahanan dan keamanan, budaya, serta pemerintahan global dengan mengembangkan pemanfaatan analisis big data. Lab ini didirikan atas dasar visi bahwa pemanfaatan big data adalah sebuah keniscayaan di masa depan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"MDATA ANALYTIX ini lahir karena kesadaran bahwa dalam era di mana informasi adalah kekuatan, penggunaan big data telah membuka peluang baru untuk meningkatkan akurasi pemilihan, mendorong partisipasi publik, dan mengoptimalkan strategi kampanye politik," jelas Kepala Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Moestopo, Nadirah.
Hal senada ditegaskan pula oleh Rektor Universitas Moestopo, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, yang mengatakan bila penggunaan big data dalam pemilu memungkinkan para kandidat dan partai untuk merancang kampanye yang lebih terfokus dan personal.
"Dengan menganalisis perilaku pemilih yang terdokumentasi melalui data online dan offline, kampanye dapat menyusun pesan yang lebih relevan dan menjangkau pemilih potensial dengan cara yang lebih efektif,"ujar Prof. Paiman menjelang diskusi bertema 'Politik di Era 5.0: Peran Mahadata dalam Pertarungan Politik di Indonesia' di Universitas Moestopo, Rabu (15/11/23).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Pada diskusi tersebut, tim MDATA ANALYTIX juga memaparkan hasil riset mereka yang merangkai keterkaitan antara penggunaan media digital, profil pemilih, dan ketertarikan politik di Indonesia.
Dari penelitian tersebut terungkap bila penggunaan media digital dalam politik mampu memberi efek positif seperti kecepatan penyebaran informasi, targeting yang semakin spesifik, hingga biaya kampanye yang makin bisa direduksi.
Big data memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang preferensi dan kekhawatiran pemilih. Melalui analisis data yang teliti, kandidat dapat mengidentifikasi isu-isu kunci yang penting bagi pemilih dan merancang platform kampanye yang lebih sesuai.