WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya keberadaan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) sebagai pondasi strategis dalam membentuk generasi unggul menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan dalam peringatan Hari Lahir ke-13 dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) yang digelar di Jakarta, Sabtu (19/7/2025).
Baca Juga:
Nikah Massal Digelar untuk 1.000 Pasangan, Peserta Dapat Buku Nikah dan Bantuan
Dengan mengusung tema “Memperkuat Solidaritas Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah Menuju Indonesia Emas 2045”, acara ini menjadi ruang konsolidasi dan refleksi bagi para pegiat pendidikan diniyah nonformal dalam memperkuat kontribusi nyata terhadap pembangunan karakter bangsa.
Dalam sambutannya, Menag menyampaikan apresiasi atas peran besar para ustadz dan pengelola MDT yang terus berjuang membentuk karakter generasi muda.
Ia menegaskan bahwa MDT bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga agen perubahan moral dan spiritual sejak usia dini.
Baca Juga:
Pemulangan Jemaah Haji Dimulai, Menag Apresiasi Petugas dan Tegaskan Layanan Berjalan Normal
“Usia 3 hingga 5 tahun adalah masa emas perkembangan otak kanan dan kiri. Di fase inilah MDT berperan penting membangun fondasi akidah, akhlak, dan karakter. Kita tidak cukup hanya membentuk generasi cerdas, tetapi juga harus membangun generasi yang beriman, bertakwa, dan toleran,” ujar Menag.
Menurutnya, MDT sangat berperan dalam mengimbangi aspek intelektual dan emosional anak.
Karena itu, solidaritas para ustadz perlu terus dipupuk demi menjaga arah pendidikan yang berorientasi pada akhlak mulia.
“Menuju Indonesia Emas 2045, penguatan pondasi karakter dan spiritualitas anak harus menjadi prioritas. Karena itu, Kementerian Agama berkomitmen memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan, termasuk MDT, agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tegasnya.
Rapimnas FKDT 2025 menjadi momentum strategis untuk membangun sinergi nasional dalam memperkuat mutu dan eksistensi MDT di tengah arus tantangan global.
Para pengurus FKDT dari seluruh provinsi berkumpul untuk menyusun arah kebijakan dan memperjuangkan hak serta kesejahteraan guru MDT.
Ketua Umum DPP FKDT, Lukman Hakim, dalam laporannya menyampaikan harapan besar kepada pemerintah, khususnya Kementerian Agama, untuk memperhatikan nasib para guru diniyah.
“Saya percaya, Menag akan memperjuangkan insentif guru MDT. Saat ini perjuangan FKDT telah tersebar di 34 provinsi, dengan lebih dari 420 cabang di seluruh Indonesia. Hanya empat provinsi hasil pemekaran Papua yang belum terbentuk,” ungkapnya.
Lukman menambahkan, FKDT juga tengah membentuk Lembaga Amil Zakat Diniyah (LAZISDIN) sebagai inovasi pendanaan yang bekerja sama dengan BAZNAS, guna mengurangi ketergantungan terhadap anggaran negara.
Acara yang berlangsung penuh kekhidmatan ini turut dihadiri berbagai tokoh penting, seperti Ketua BAZNAS Noor Achmad, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Wakabaintelkam Polri Yuda Gustawan, Hakim Mahkamah Konstitusi Arsul Sani, serta sejumlah pejabat dari kementerian/lembaga dan pengurus FKDT dari berbagai wilayah.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]