WahanaNews.co | Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, kemungkinan kuota haji 2023 akan bertambah. Terkait jumlahnya, dia akan menyampaikannya nanti.
"Informasinya yang saya dapatkan dari Pak Menteri Haji dan Umrah, ketika saya ketemu beliau beberapa hari lalu pasca-Mina itu beliau mengatakan, akan lebih banyak dari tahun ini," ujar Menag Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).
Baca Juga:
Laporan Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024 Bakal Didalami KPK
Berapa jumlah kuota haji pada 2023, menurut Yaqut, akan diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi. "Nanti pemerintah Arab Saudi yang umumkan bukan saya. Kita sih inginnya 100 persen," kata dia.
Yaqut mengatakan, dalam pertemuan juga disampaikan akan ada kuota khusus untuk jemaah usia lanjut. Mekanismenya seperti apa dia mengaku belum tahu.
"Lebih baik, kita tunggu saja, tapi saya intens, sampai hari ini saya masih Whatsapp-an dengan Menteri Haji untuk dapat updatenya seperti apa," kata dia.
Baca Juga:
Soal Pemberitaan Anggota DPR Terima Suap Haji, MKD Minta Tempo Klarifikasi
Sementara itu, kuota haji Indonesia tahun 1443 atau 2022 adalah 100.051. Mereka terdiri dari kuota haji reguler sejumlah 92.825 dan kuota haji khusus berjumlah 7.226.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Rabiah di Mina, Senin (11/7/2022). Dia mengapresiasi Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 2022.
"Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja sama dan pelayanan jemaah haji Indonesia oleh pemerintah Saudi," kata Menag Yaqut, Senin 11 Juli 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Men, panggilan akrabnya, dan Menteri Tawfiq mendiskusikan persiapan awal penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Keduanya bersepakat untuk terus berupaya meningkatkan layanan bagi jemaah haji Indonesia.
"Kami sepakat untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari apa yang kurang dan terus meningkatkan pelayanan yang sudah baik," ujar Menag.
"Semoga ikhtiar ini menjadi ladang amal saleh dan semakin membuat jemaah konsentrasi beribadah," sambung dia.
Yaqut juga menginformasikan bahwa Kerajaaan Arab Saudi akan mulai membuka layanan untuk jemaah umrah pada 15 Zulhijjah 1443 H.
Jemaah Haji Sakit Pulang Lebih Awal
Jemaah haji Indonesia yang sakit akan dipulangkan ke Tanah Air lebih awal. Sebelum dipulangkan, para jemaah haji ini lebih dulu akan diperiksa oleh tim kesehatan apakah sudah layak dinyatakan terbang.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana menerangkan, pihaknya sudah mempersiapkan kepulangan jemaah haji yang sakit. Untuk kepulangan jemaah haji yang sakit ini, ada dua istilah yang digunakan, yaitu evakuasi dan tanazul.
“Kalau evakuasi, jemaah dipulangkan berangkat dari KKHI Makkah ke Bandara Jeddah dengan menggunakan ambulans, mereka dikembalikan ke kloter awal, jadi sama kloter pulang dan pergi.”
"Tanazul, jadi jemaah dari KKHI Makkah dibawa ke Bandara Jeddah tapi menggunakan kloter yang lain, atau bergabung dengan kloter yang lainnya," terang Budi di Jeddah, Jumat 15 Juli 2022.
Dia mengatakan, istilah evakuasi dan tanazul untuk jemaah sakit tujuan sama, yaitu memulangkan jemaah sakit lebih awal dari semestinya. Pemulangan dilakukan karena ritual haji sudah selesai dan atas pertimbangan medis agar jemaah bisa dirawat lebih lanjut dan lebih baik di Tanah Air.
Dari KKHI Makkah, lanjut Budi, semua jemaah sakit akan diantar dan didampingi dokter spesialis yang dibutuhkan dengan menggunakan ambulans dari ke Bandara Jeddah.
“Jadi setelah diasesmen dan jemaah sakit dinyatakan layak terbang, baru kita serah terimakan kepada tenaga kesehatan kloter yang segera kembali ke Tanah Air.”
"Mudah-mudahan jemaah haji yang sakit ini dengan pengawalan tenaga kesehatan bisa sampai di Tanah Air dengan selamat," ucap dia. [qnt]