WahanaNews.co | Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), melalui Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, membeberkan sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Hal tersebut terpapar dalam Webinar Alternatif Bahan Konstruksi Pembangunan Jalan Trans Pulau Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Baca Juga:
Dinas TPH: Produksi Durian di Sulteng Capai 412.733 Kuintal Buah Segar
Acara yang digelar secara daring pada Selasa (31/8/2021) ini bertujuan untuk membahas strategi pengembangan infrastruktur dasar di 18 pulau 3T agar bisa menunjang perekonomian, mewujudkan pertahanan dan keamanan, serta keberlanjutan ekologi di sekitarnya.
Pembangunan infrastruktur wilayah 3T dapat disinergikan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun Major Project Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Ayodhia Kalake, menyampaikan urgensi diadakannya pertemuan ini.
Baca Juga:
Kemenko Marves dan Pemprov Sulteng Koordinasi Percepatan Ekspor Durian ke China
"Kegiatan ini diadakan sebagai platform untuk berdiskusi dan merupakan bentuk dukungan kami dalam rangka koordinasi di bidang infrastruktur dan transportasi, sekaligus menjalankan fungsi Delivery Assurance Unit dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan PSN dan Major Project RPJMN," kata dia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/9/2021).
Dalam sambutannya, ia juga menjelaskan untuk mencapai keberhasilan pembangunan infrastruktur Pulau 3T, diperlukan kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan masyarakat.
Di antara 18 pulau 3T, ada tiga pulau yang belum terdapat akses jalan nasional, yaitu Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, Pulau Enggano di Bengkulu, dan Pulau Kei Besar di Maluku.