Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) III, Sultan B Najamudin, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di tiga wilayah tersebut tidaklah mudah.
"Oleh karena itu, rencana pembangunan jalan dan jembatan tersebut harus didesain secara matang dan presisi, dengan mempertimbangkan potensi daerah dan kemampuan pembiayaan oleh negara," ucapnya.
Baca Juga:
Dinas TPH: Produksi Durian di Sulteng Capai 412.733 Kuintal Buah Segar
Sejak periode kedua Joko Widodo menjabat sebagai Presiden, Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air (Asdep IDPSDA), Rahman Hidayat, menjelaskan bahwa Kemenko Marves sebenarnya telah mengawal pembangunan infrastruktur dasar di wilayah 3T.
"Namun, karena tahun 2020 terjadi pandemi, maka pembangunan mengalami sedikit hambatan, sehingga memerlukan percepatan pembangunan, serta sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota," bebernya.
Pembangunan infrastruktur di Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano, dan Pulau Kei Besar tidak memakan biaya yang sedikit.
Baca Juga:
Kemenko Marves dan Pemprov Sulteng Koordinasi Percepatan Ekspor Durian ke China
Oleh sebab itu, diperlukan identifikasi potensi wilayah tersebut supaya dapat ditentukan bahan konstruksi yang efisien dan optimal untuk pembangunan jalan yang sesuai dengan karakteristik lokasi dan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.
Selain itu, penting juga untuk memilih bahan konstruksi yang diproduksi dalam negeri, seperti Aspal Buton dan teknologi lainnya.
"Kita perlu mengembangkan terus mendorong pemanfaatan material lokal untuk mendukung program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan memanfaatkan material yang sederhana, lokal, murah, mudah, efisien, dan unggul dengan terus mengedepankan partisipasi masyarakat," pesan Deputi Ayodhia.