Selain memperoleh pendidikan tinggi dalam negeri dan luar negeri, Mertua dari mantan Panglima TNI Andika Perkasa ini juga menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen.
Atas gelar ini, ia tercatat masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Baca Juga:
Dugaan Pakta Integritas Menangkan Ganjar Libatkan BIN, Ini Respons Budi Gunawan
Pengukuhan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2576f/A4.3/KP/2014.
Berangkat dari sejumlah pendidikan yang dimilikinya itu, karier Hendropriyono dimulai sejak ia ditunjuk menjadi Komandan Peleton dengan Pangkat Letnan Dua Infanteri di Kopassus.
Sejak saat itu karier militernya pun melejit, Hendropriyono ditunjuk mengisi banyak jabatan penting kemiliteran mulai dari Komandan Detasemen Tempur 13, Danrem 043/Garuda Hitam Lampung, Panglima Kodam Jayakarta Hingga menjadi Komandan Kodiklat TNI AD tahun 1996.
Baca Juga:
Kementerian PUPR: Rumah Rusun ASN di IKN Nusantara Akan Rampung Akhir 2024
Selain karier militer, Hendropriyono juga banyak memangku berbagai jabatan pemerintahan secara berturut-turut.
Mulai dari Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII dan menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.
Disisi lain kariernya di bidang intelijen juga terbilang moncer.