WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Timor Leste, Elvina Sousa Carvalho.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas praktik baik dan potensi kerja sama antar negara pada jeda kegiatan 69th Commission on the Status of Women (CSW69).
Baca Juga:
Kemen PPPA Komit Dampingi dan Selesaikan Dugaan Kasus Kekerasan Seksual Anak di Kota Balikpapan
Menteri PPPA pada kesempatan tersebut menjelaskan program prioritas Kemen PPPA dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Pada periode 2024-2029, kami memiliki 3 (tiga) program prioritas dalam upaya menuntas isu-isu perempuan dan anak yang kami fokuskan di tingkat desa/kelurahan, yaitu pengembangan Ruang Bersama Indonesia (RBI), perluasan fungsi call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, dan 1 (satu) data gender perempuan dan anak berbasis desa,” kata Menteri PPPA.
Menteri PPPA juga menuturkan, RBI merupakan gerakan kolaboratif dari semua elemen masyarakat dengan pemangku kepentingan berbasis desa yang bekerja sama untuk menyelenggarakan program-program dengan perspektif perempuan dan anak berdasarkan kearifan lokal secara holistik, integratif, dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Kemen PPPA Gandeng Kemkomdigi Tingkatkan Literasi Digital Perempuan dan Anak
“Kami sudah meluncurkan pilot project RBI di 6 (enam) titik yang mewakili seluruh bagian Indonesia. Ide ini pun disambut baik dan direplikasi secara mandiri oleh beberapa daerah lainnya,” kata Menteri PPPA.
6 (enam) pilot project RBI tersebut adalah Kampung Jimpitan, Kota Tangerang, Provinsi Banten; Desa Ayula Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo; Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi; Kampung Cempluk.
Juga Desa Kalisongo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur; Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.