WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Jragung di Jawa Tengah rampung tahun 2024 nanti.
Bendungan tersebut dipastikan akan meningkatkan pasokan air baku dan irigasi.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air. Sehingga pasokan air irigasi ke lahan pertanian dan penyediaan air baku terus terjaga serta untuk pengendalian banjir.
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya. Sehingga dengan suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa menjadi 2-3 kali tanam," ujar Basuki, Kamis (12/1/2023).
Bendungan Jragung dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen Sumber Daya Air. Setelah menyelesaikan pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan Randugunting di Kabupaten Blora.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, Bendungan Jragung memiliki kapasitas tampung 90 juta m3. Bendungan tersebut akan bermanfaat sebagai sumber air baku bagi wilayah Kota Semarang.
Ada pula Kabupaten Grobogan 250 liter/detik dan Kabupaten Demak 250 liter/detik. Serta menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.
"Kontrak pembangunan Bendungan Jragung ditandatangani pada akhir 2020 dan mulai konstruksi pertengahan 2021 setelah proses penyiapan lahan. Progres konstruksi secara keseluruhan dari tiga paket pekerjaan sekitar 21,6 persen dan ditargetkan rampung pada 2024," ujarnya.
Saat ini tengah dilakukan percepatan pembangunan dengan metode konstruksi yang dilaksanakan secara paralel. Tanpa harus menunggu penyelesaian pekerjaan yang satu untuk memulai pekerjaan lainnya.
"Saat ini sudah dimulai proses timbunan tubuh bendungan main dam tanpa harus menunggu terowongan pengelak sungai selesai. Agar timbunan tidak tergenang air, aliran sungai dialihkan sementara dengan dibuatkan sudetan sungai," ujarnya.
Pekerjaan pembangunan Bendungan Jragung terdiri atas 3 paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Waskita Karya, dengan nilai kontrak Rp806,3 miliar.
Progres fisik hingga 11 Januari 2023 mencapai 14,14 persen. Paket II dikerjakan PT Wijaya Karya-PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp758 miliar. Progres pengerjaan sudah mencapai 24,97 persen.
Paket III dikerjakan PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) senilai Rp735,9 miliar dengan progres fisik 25,68 persen. [rna]