WahanaNews.co | Membuat pupuk organik cair untuk tanaman, ternyata cukup menggunakan sampah dapur saja. Jadi, sudah dipastikan modal membuatnya sangat murah, dibandingkan Anda selalu membeli pupuk di toko.
Keuntungan lain membuat pupuk organik cair, Anda otomatis telah mengatasi masalah sampah dapur Anda. Pasalnya, nyaris seluruh sampah dapur dapat dijadikan bahan untuk membuat pupuk organik cair.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Tidak cuma itu, membuat pupuk organik cair menjadi pilihan yang tepat, lantaran simpel dan praktis. Anda tak perlu pusing-pusing menyimpan pupuk jenis ini.
Cukup meletakkannya di wadah botol plastik. Penggunaannya pun cukup dengan menyirami pangkal tanaman secukupnya.
Berikut tahapan membuat pupuk cair untuk tanaman dari sampah dapur:
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
1. Bahan dan Alat yang Diperlukan
Pupuk cair adalah pupuk tambahan yang kebanyakan dipraktekkan pada daun, bunga, serta tangkai tanaman. Pupuk ini akan menstimulasi perkembangan beberapa sisi tersebut lebih menjadi cepat.
Pupuk organik cair butuh banyak elemen hara. Oleh karenanya, Anda akan butuh beberapa bahan berikut dalam membuat pupuk organik cair:
Sampah dapur basah sebagai nitrogen, dapat berwujud sayur basi, parutan kelapa, buah busuk, serta bahan organik yang lain
- Tangkai pisang yang telah berbuah (opsional)
- Kotoran hewan ternak kambing, sapi, ayam, atau lainnya
- Urin hewan
- Air cucian beras
- Air cucian ikan
- Gula pasir/merah
- Tetesan tebu
- Air sesuai kebutuhan
- Sabut kelapa tanpa ada kulit
- Bubuk kayu gergajian
- Mikroba pengurai atau starter SOT, EM4, serta yang lain
Sementara untuk membuat pupuk organik cair ini, Anda cukup persiapkan beberapa bahan berikut ini:
- Ember (tong) komplet dengan tutup
- Pisau tajam
- Jerigen plastik
- Kayu panjang buat mengaduk
- Selang plastik
- Lakban (perekat)
- Botol plastik
Hal yang sebaiknya Anda ingat, tidak boleh pakai tempat atau pengaduk yang mempunyai kandungan material besi. Sebab besi bisa kurangi kualitas pupuk organik cair yang telah Anda buat.
2. Proses Penyiapan Bahan Pupuk Organik Cair
Sebelumnya masuk proses pembikinan, siapkan dahulu beberapa bahan yang bisa dipakai. Buat sampah dapur, baiknya bersihkan lebih dulu di air mengucur.
Ini penting buat meminimalkan zat berisiko pada bahan dasar itu, yang barangkali bisa halangi fermentasi selanjutnya pada bahan tersebut.
Setelah itu, Anda cincang semua bahan sampai lembut. Makin kecil cincangan Anda, maka semakin baik bahan tersebut. Pasalnya, fermentasi akan terproses dengan prima apabila berbahannya kecil.
3. Cara Membuat Pupuk Organik Cair
Apabila sudah menyiapkan bahan sampah dapur, baru Anda dapat mengawali proses pembikinan pupuk organik cair. Di bawah ini beberapa langkah yang perlu Anda kerjakan:
- Campurkan mikroba pemisah seperti EM ke air sesuai kebutuhan.
- Masukkan pemanis alami berwujud gula serta air tebu, lalu biarkan setidaknya 20 menit.
- Sambil menanti mikroba bangun, tuangkan kotoran ternak fresh ke ember (tong).
- Tambahkan sampah dapur yang telah dicincang secara lembut, lalu aduk supaya sama rata.
- Masukkan seluruh bahan padat yang lain, yaitu tangkai pisang, sabut kelapa, serta bubuk kayu gergajian.
- Tuang larutan bioaktivator yang telah didiamkan selama 20 menit.
- Apabila hendak percepat proses penguraian, Anda dapat menambah terasi ke dalamnya.
- Tambahkan bahan cair yang sudah Anda sediakan, yaitu urine hewan, air cucian beras, serta air cucian ikan. Lalu aduk sampai tercampur rata.
- Masukkan air sesuai kebutuhan, perbedaan bahan cair serta padat yaitu 7:13.
- Aduk kembali sampai sama rata serta tutup rapat wadah yang digunakan untuk proses fermentasi itu.
- Lubangi sisi atas tutup buat membikin rute masuk selang ke dalam wadah.
- Pasang selang serta rekatkan seputarnya buat tutup sela udara.
- Tambahkan ujung selang yang ada di luar ke botol berisi air.
- Tutup seputar mulut botol supaya tidak ada sela udara di atasnya.
Setelah menjalani proses tersebut, reaksi akan terjadi secara anaerob pada wadah yang digunakan. Namun, selang akan menolong mengatur temperatur tong dengan membuangnya melalui ujung botol.
Biarkan tong serta botol lebih kurang 10 hari. Apabila pupuk telah masak, bakal ada wewangian fermentasi tape.
Jika sudah 10 hari atau 30 hari wewangian itu tidak tercium, berarti fermentasi yang Anda lakukan sudah gagal. Anda harus mengulangi kembali cara membuat pupuk organik cair dari awalnya.
4. Trik Menyaring saat Membuat Pupuk Organik Cair
Jika fermentasi sukses, pisahkanlah cairan pupuk serta ampasnya. Proses ini dapat dijalankan dengan menyaringnya menggunakan kain tipis. Sehingga, peluang ampas ketinggal dalam cairan pupuk lebih kecil.
Tambahkan pupuk cair ke tempat lain serta tutup rapat supaya kualitasnya tetap terjaga dengan baik. Ampas yang ada dapat dipakai sebagai pupuk organik padat yang ditabur di atas tanam. [ast]