Lebih lanjut Anwar mengingatkan bahwa
pemerintah harus membuat kebijakan yang baik bukan untuk hari ini saja, tetapi
juga baik untuk masa depan.
Karena itu, dia meminta Menag Yaqut
berhati-hati.
Baca Juga:
Paus Benediktus Meninggal Dunia, Menag: Dia Sosok yang Jembatani Perbedaan
"Pertanyaan saya, apakah
kebijakan yang kita buat hari ini hanya untuk hari ini, atau jauh
ke depan? Harus jauh ke depan. Oleh karena itu, bagi saya ya, hati-hati
menyelesaikan permasalahan ini," ucap Anwar.
Anwar meminta kepada kelompok Sunni
maupun Syiah agar menempatkan posisi sesuai dengan porsinya.
Sebab, sebut dia, jika masing-masing
kelompok tersebut tidak menempatkan diri sesuai porsinya, akan terjadi gesekan.
Baca Juga:
Beri Sambutan Natal, Yaqut Bahas Pemimpin yang Hargai Keragaman
"Kalau saya ditanya, ya itu
pendirian saya. Di negara yang mayoritas Syiah jangan terlalu agresif
menyebarkan pahamnya, ya terimalah nasib itu aja, gitu saja kira-kira ya.
Sementara yang mayoritas Sunni, Syiah jangan menyebarkan pahamnya, karena pasti
akan terjadi gesekan yang bersifat teologis," sebut Anwar.
"Oleh karena itu ya, saya terus
terang, hati-hati, Menteri Agama ini anak muda, darahnya masih panas, begitulah
ya bahasanya begitu ya, darahnya masih tinggi ya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut
Cholil Qoumas akan mengafirmasi hak beragama kelompok Syiah dan Ahmadiyah di
Indonesia.