Nadiem
mengungkapkan, berdasarkan Dapodik (data pokok pendidikan) tahun 2020, sebanyak
59 persen guru honorer di sekolah negeri telah berusia lebih dari 35 tahun,
sehingga tidak bisa lagi mengikuti ujian seleksi CPNS.
Sebagai
upaya untuk menyukseskan target seleksi satu juta guru profesional menjadi
PPPK, ujian seleksi akan dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada Agustus,
Oktober, dan Desember.
Baca Juga:
Pantas Anggota DPR Ngamuk ke Nadiem, Ternyata 17 Sekolah di NTT Mangkrak 2 Tahun
"Sehingga
pendaftar memiliki tiga kali kesempatan untuk mencoba," kata Nadiem.
Selain
itu, Kemendikbudristek menyediakan materi pembelajaran sebagai persiapan
mengikuti ujian seleksi yang dapat diakses secara daring di platform guru
belajar dan berbagi.
"Kami
berharap agar program ini bisa mengatasi tantangan kurangnya ketersediaan guru
profesional. Saya juga berharap program ini bisa meningkatkan jaminan
kesejahteraan para guru, garda depan pendidikan dan masa depan Indonesia," kata
Nadiem Makarim. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.