"Mereka yang tidak mencapai target, diperjualbelikan, dipukul, disetrum, ada yang sampai paspornya dibakar," tuturnya.
Akibat perlakuan tersebut, Rio mengaku sangat trauma.
Baca Juga:
2 Pelaku Sindikat Judi Online Asal Kamboja Diringkus Polda Jabar
"Masih traumalah pokoknya membayangkan kerja di sana," ucapnya.
Meskipun sudah ada beberapa pekerja migran yang dipulangkan dari Kamboja, masih ada beberapa yang terjebak di sana. Salah satunya adik dari Yanto Ali. Ia bercerita bahwa adiknya tergiur bekerja di Kamboja karena iming-iming gaji yang tinggi.
"Jadi ada yang menawarkan kepada istri saya, ada pekerjaan di Kamboja dengan gaji yang baik. Sekitar Rp 7-9 juta ditawarkan ke istri saya," ungkapnya.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Menang 2-0 Lawan Kamboja
Adiknya pun kemudian diberangkatkan ke Kamboja. Tanpa pelatihan sama sekali. Sesampai di sana, adik Yanto terkejut akan keadaan kerjanya dan langsung sakit.
"Tiga hari kemudian, selesailah paspor. Adik saya tanpa training segala macam diberangkatkan. Alasannya adik saya tidak mau ikut training, padahal tidak," kata Yanto.
"Diberangkatlah dengan nol pengalaman, saat di sana, terkejutlah dengan keadaan itu, terus dia sakit," lanjutnya.