Sebagaimana disampaikan Arya Sinulingga, di tahun 2023 BUMN menerima PMN total Rp41,31 triliun dengan rincian sebagai berikut:
1. Hutama Karya sejumlah Rp28,9 triliun untuk penugasan Jalan Tol Trans Sumatera;
2. PLN sejumlah Rp10 triliun untuk penugasan jaringan listrik dan listrik desa;
3. Defend ID sejumlah Rp1,75 triliun untuk pengembangan kapasitas dan fasilitas produksi radar, pesawat, dan amunisi;
4. Airnav sejumlah Rp0,66 triliun untuk pembaharuan alat di Airnav.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
“Total Rp 41,31 triliun ini semua adalah penugasan, malah aksi korporasi nggak ada disini. Jadi kalau dibilang (PMN) ini untuk BUMN yang rugi, nggak ada disini, semuanya adalah penugasan. Kalau bukan penugasan, kami nggak perlu PMN,” imbuhnya.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto yang juga hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa dalam upaya menerangi pelosok negeri, PLN memerlukan PMN yang akan meningkatkan elektrifikasi dan mewujudkan keadilan energi.
Adi mengatakan, infrastruktur ketenagalistrikan yang digunakan untuk melayani daerah-daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) membutuhkan biaya investasi per pelanggan yang sangat tinggi, yaitu Rp 25 juta sampai Rp 45 juta per pelanggan.
Baca Juga:
PLN Butuh Dana Rp10.953 Triliun demi Net Zero Emission 2060
"Sementara untuk melistriki pelanggan di daerah non 3T investasinya sekitar Rp 1-2 juta. Meski investasinya lebih tinggi berkali lipat tapi pemerintah melalui PLN berkomitmen untuk melistriki seluruh penjuru negeri," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menjelaskan, PMN Hutama Karya tahun 2023 sejumlah Rp28,9 Triliun yang telah disetujui sebelumnya dalam UU APBN 2022 diperuntukkan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I untuk 8 ruas prioritas dan dimulainya tahap II.
“PMN tersebut akan kami gunakan untuk menyelesaikan pembangunan ruas tol Binjai – Langsa (Seksi Binjai – Pangkalan Brandan), ruas tol Sp Indralaya – Muara Enim (Seksi Sp Indralaya – Prabumulih), ruas tol Kisaran – Indrapura, ruas tol Kuala Tanjung – Parapat (Seksi Kuala Tanjung – Pematang Siantar), ruas tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu (Seksi Taba Penanjung – Bengkulu), ruas tol Sigli – Banda Aceh, ruas tol Pekanbaru – Padang (Seksi Padang – Sicincin), ruas tol Pekanbaru – Padang (Seksi Pekanbaru – Pangkalan) dan dimulainya pembangunan konstruksi Sebagian JTTS tahap 2 yakni ruas tol Betung – Tempino – Jambi dan ruas tol Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru,” terang Budi.