WahanaNews.co | Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat menjalani tes dinamis pada November 2022 mendatang atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
“Proyek ini merupakan wujud persahabatan Indonesia-Tiongkok yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Untuk itu mari kita dukung proyek KCJB ini agar dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga:
Hingga Awal Oktober 2023, Pemerintah Selesaikan 170 PSN Senilai Rp1.299,41 Triliun
Menhub menjelaskan, KCJB mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation (GOA) Level 1, serta memiliki desain yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut yang bisa mencapai 350 km/jam.
Nantinya, KCJB akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun.
“Waktu tempuh Jakarta – Bandung hanya membutuhkan waktu 36-45 menit. Sebelumnya membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan,” ucap Menhub.
Baca Juga:
Kebutuhan Listrik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PLN Pastikan Aman
Kehadiran KJCB sebagai transportasi massal yang ramah lingkungan, dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang baik serta efisiensi waktu, diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi.
“Untuk itu, saya mengimbau kecepatan waktu konstruksi dan integrasi sistem dapat dipercepat, agar manfaat yang sudah sudah ditunggu masyarakat pengguna kereta api dapat segera bisa dirasakan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pengiriman perdana EMU dan Comprehensive Inspection Train (CIT) ini merupakan pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari China ke luar negeri.