Mereka khawatir bahwa konsumsi makanan instan secara berlebihan dapat membuat anak-anak kurang memperhatikan kadar gula dan kandungan gizi dalam makanan mereka, yang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan. Akibatnya, anak-anak bisa kehilangan minat terhadap makanan sehat seperti telur dan buah.
"Program MBG seharusnya mendorong keterlibatan UMKM, petani, dan nelayan dalam rantai pasokannya. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat tetapi juga memperkuat ekonomi lokal. Sayangnya, dalam pelaksanaan MBG Ramadhan, justru produk korporasi besar seperti Mayora yang mendominasi. Hal ini patut dicurigai sebagai bagian dari praktik rente. Mengapa bukan produk bergizi dari usaha kecil yang disajikan dalam MBG Ramadhan? KAMAKSI mendesak KPK untuk segera menyelidiki dugaan praktik rente ini secara transparan agar masyarakat tidak terus-menerus dikecewakan oleh oknum di BGN," ujar Sekjen DPP KAMAKSI, Sutisna.
Baca Juga:
Pemkot Pontianak Tingkatkan Kapasitas SDM Pengadaan Barang dan Jasa Secara Profesional
"KAMAKSI memberikan peringatan keras kepada pejabat, baik di pusat maupun daerah, termasuk legislator, agar menjaga amanah yang diberikan. Tidak boleh ada oknum pejabat yang berani mengkhianati Presiden Prabowo dengan melakukan praktik korupsi atau rente. Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa tidak ada yang kebal hukum dan para koruptor akan diisolasi di penjara khusus. KAMAKSI akan tetap tegak lurus mengawal Asta Cita dan siap mendukung Presiden Prabowo dalam memberantas korupsi serta mafia di negeri ini. Perlawanan terhadap pejabat korup akan terus berlanjut. Panjang umur pergerakan!" pungkas Ketua Umum DPP KAMAKSI.
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.