WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan budaya Batak, termasuk melalui rencana pembangunan Museum Batak dan pengajuan kain ulos sebagai warisan budaya takbenda dunia kepada UNESCO.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat yang peduli terhadap pelestarian budaya lokal.
Baca Juga:
2 Juta Hektare Hutan Berhasil Direbut Kembali, Pemerintah Tegaskan Komitmen
Dalam pertemuan bersama perwakilan Dewan Pengurus Nasional (DPN) Batak Center pada Rabu (6/8/2025), Fadli menegaskan kesiapan kementeriannya untuk memfasilitasi upaya pelestarian budaya Batak secara menyeluruh.
"Kami siap bekerja sama. Dan akan memfasilitasi," ujar Fadli Zon dalam keterangannya.
Ia menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan mendukung penuh pengajuan ulos kain tenun tradisional khas Batak agar masuk dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO.
Baca Juga:
PLN Gandeng Prancis dan PT SMI Bangun Ekosistem Hidrogen Hijau di Indonesia
Menurutnya, ini merupakan langkah penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke panggung dunia.
Tak hanya itu, Fadli juga menyampaikan dukungan terhadap rencana pembangunan museum bertema kebudayaan Batak.
Museum ini nantinya diharapkan bisa menjadi pusat edukasi, dokumentasi, dan pelestarian budaya Batak yang strategis, terutama di kawasan Danau Toba yang menjadi ikon pariwisata nasional.
"Pemajuan kebudayaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami sangat senang sekali, banyak organisasi di Indonesia yang sangat peduli dengan kebudayaan dan pemajuan kebudayaan, dan tentu ini sangat membantu upaya kita," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPN Batak Center, Sintong M. Tampubolon, memaparkan sejumlah inisiatif yang sedang dirancang organisasinya.
Salah satunya adalah rencana pendirian Museum Batak di kawasan Danau Toba, yang diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan edukasi tentang budaya Batak sekaligus memperkuat potensi pariwisata lokal.
Selain itu, DPN Batak Center juga tengah mempersiapkan penyelenggaraan Ulos Festival yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025.
Festival ini menjadi bagian dari strategi besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian ulos, sekaligus mendukung upaya pengakuan ulos sebagai warisan budaya takbenda dunia dari Indonesia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]