WahanaNews.co | Pemprov DKI Jakarta bakal membangun Rusun Margasatwa yang berlokasi di Jakarta Selatan. Nantinya, rusun itu diperuntukkan bagi warga yang terkena dampak normalisasi Sungai Ciliwung.
"Salah satunya kita menyiapkan di Jaksel, ini akan kita bangun di Jalan Margasatwa di tahun 2023-2024 di salah satu yang kita dorong di Jaksel, itu di Rusun Margasatwa," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko, saat ditemui di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga:
12 Jam Tenggelam di Sungai Ciliwung, AS Ditemukan Tewas
Sarjoko menjelaskan, nantinya alokasi anggaran pembangunan rusun tersebut masuk ke dalam APBD 2023-2024 mendatang. Total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun rusun dengan 3 tower senilai Rp 375 miliar.
"Itu multiyears. Kemarin perencanaan secara keseluruhan kurang lebih sekitar Rp 375 miliar. Kita alokasikan untuk 2 tahun," jelasnya.
Sarjoko juga menyampaikan, saat ini lahan di kawasan Margasatwa sudah tersedia sehingga kegiatan konstruksi ditargetkan mulai 2023 mendatang.
Baca Juga:
Menteri Basuki: Jaga Kebersihan Sungai Ciliwung, Jadi Barometer Nasional
"Marga satwa kita udah punya lahannya. 2023 kita bangun," terangnya.
Berbeda dengan di kawasan Jakarta Timur, Sarjoko menuturkan pihaknya kekurangan jumlah hunian di wilayah Jakarta Selatan untuk merelokasi warga. Hal inilah yang mendasari pembangunan Rusun Margasatwa.
"Memang kita masih ada kesulitan, kekurangan suply untuk hunian di Jakarta Selatan," jelasnya.
Selain membangun rusun baru, pihaknya akan mengalokasikan rusun yang tersedia bagi warga terdampak normalisasi. Salah satunya, merelokasi warga ke Rusun Pasar Rumput.
"Kenapa itu Rusun Pasar Rumput ini kan dibangun oleh Kementerian PUPR latar belakangnya adalah mengakomodasi warga terdampak kaitannya dengan penataan Ciliwung," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung akan dilanjutkan. Rencananya proyek normalisasi akan dilanjutkan pada tahun depan.
"Rencananya begitu. Jadi sudah ada perintah dari pimpinan untuk kita memprogramkan tahun depan," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR Bambang Heri Mulyono saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (24/10/2022).
Bambang menjelaskan, saat ini pihaknya bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta tengah menginventarisasi lokasi-lokasi yang bisa dimulai kegiatan konstruksi. Pasalnya, pembebasan lahan mesti dilakukan secara menyeluruh sebelum kegiatan konstruksi dimulai.
"Kita masih inventarisasi dulu, mana yang bisa karena meskipun sudah ada pembebasan lahan, tapi kalau itu pembebasan lahannya belum menyeluruh itu belum bisa. Ini yang masih kita inventarisir," jelasnya.
Karena itu, pihaknya segera mengalokasikan anggaran untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Dia memastikan persiapan terus dilakukan bersama Pemprov DKI Jakarta.[zbr]