Jika sudah masuk dalam fase bom bunuh diri, biasanya seorang teroris sudah sangat yakin bahwa apa yang dilakukannya adalah jihad yang merupakan sebuah kebenaran.
“Diharapkan aparat meningkatkan kewaspadaan jelang pesta demokrasi pilkada serentak, sebab kemungkinan di event itu para teroris diprediksi akan melakukan aksinya,” tutup Ken.
Baca Juga:
Pernah Dipimpin Panji Gumilang, 121 Mantan Anggota NII Ikrar Kembali Ke NKRI
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan tidak ada keterlibatan orang tua dalam rencana bom bunuh diri di Batu, Malang, Jawa Timur.
HOK, merupakan remaja berusia 19 tahun dan disebut sebagai simpatisan Daulah Islamiyah. Sehingga, orang tua HOK dimintai keterangan oleh polisi.
"Tidak ada bahan peledak atau bom yang dibawa oleh orang tua tersangka," kata Aswin dalam keterangannya, Sabtu (3/8).
Baca Juga:
Panji Gumilang Jadi Tersangka, Pengamat Terorisme: Mahfud MD Layak Jadi Presiden RI
"Jadi orang tua tersebut saat ini masih dimintai keterangan untuk mendalami profil dari tersangka dan kasus ini tersendiri."
Sementara itu, HOK disebut membeli semua bahan peledak secara daring. Dia juga menggunakan uang sendiri yang sengaja ditabung dari uang jajan yang diberikan orang tuanya.
Semua bahan peledak itu dibeli melalui situs jual beli online. HOK juga mempelajari cara membuat bom dari berbagai situs ataulaman di internet.