WAHANANEWS.CO, Jakarta - Langit Indonesia belum sepenuhnya beralih ke musim kemarau. Meskipun kalender menunjukkan akhir Juni, cuaca di berbagai wilayah Tanah Air masih diliputi awan gelap dan hujan deras.
Warga diimbau untuk tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem masih tinggi.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem Siap Mengguyur RI, Ini Daftar Wilayah Terancam Banjir dan Longsor
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa musim kemarau tahun 2025 diperkirakan datang lebih lambat dari biasanya, terutama di wilayah Indonesia bagian selatan.
Penyebabnya adalah dinamika atmosfer yang masih aktif.
Melalui akun media sosialnya, BMKG menginformasikan bahwa potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem masih mengintai sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat (27/6/2025).
Baca Juga:
BMKG: Musim Kemarau 2025 Mundur dan Lebih Pendek, Indonesia Hadapi Anomali Iklim
Walaupun sejumlah daerah telah mulai memasuki musim kemarau ditandai dengan berkurangnya curah hujan, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat masih mengguyur beberapa wilayah selama sepekan terakhir, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Fenomena cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.
BMKG menyebutkan bahwa aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di wilayah maritim Indonesia, gelombang atmosfer tropis seperti Kelvin dan Rossby Ekuator, serta kelembapan udara yang tinggi menjadi pemicunya.
Selain itu, faktor lokal turut memberi kontribusi terhadap variasi hujan harian.
Dalam sepekan ke depan, BMKG memprediksi pertumbuhan awan yang cukup signifikan di wilayah Indonesia bagian selatan.
Anomali radiasi gelombang panjang (OLR) yang bernilai negatif menunjukkan kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan.
Aktivitas MJO, gelombang Rossby yang terdeteksi di wilayah Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT), serta prediksi kemunculan gelombang Kelvin di Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian utara memperkuat potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Prakiraan Cuaca 27–29 Juni 2025
• Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah berikut:
Sumatera: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung.
Jawa: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
• Pulau lainnya: Bali, seluruh provinsi di Kalimantan, seluruh provinsi di Sulawesi, Maluku, dan seluruh provinsi di Papua.
• Status siaga hujan lebat diberlakukan di wilayah berikut:
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Papua Selatan
• Sementara itu, potensi angin kencang diprediksi melanda:
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Papua Selatan
Masyarakat diimbau untuk tetap memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di daerah rawan longsor dan banjir.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]