Beberapa inisiatif yang telah dan akan terus dilaksanakan Perseroan antara lain dekarbonisasi dan efisiensi energi yang telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 31 persen serta implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan injeksi C02 perdana di Lapangan Pertamina EP Jatibarang,
Kemudian, mengembangkan kilang hijau, pengembangan energi geothermal yang saat ini telah mencapai kapasitas terpasang sebesar 1.877 megawatt, memproduksi biodiesel, dan lain-lain.
Baca Juga:
Wamendag Roro: Prioritaskan Perdagangan Hijau, Ramah Lingkungan, serta Berkelanjutan
Ia menyampaikan bahwa Pertamina juga melibatkan masyarakat dengan mengembangkan Desa Mandiri Energi di 47 Desa di Indonesia karena Perseroan tidak bisa melakukannya sendiri.
"Oleh karena itu, kami membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh peneliti, penemu dan para ahli dari universitas dan akademisi, perusahaan, kementerian, hingga masyarakat melalui UMKM,” ujar dia menambahkan.
Pertamina berharap kerja sama tersebut akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk budaya lokal, UMKM akan mengalami peningkatan penjualan dan pendapatan.
Baca Juga:
Buntut Pertamax Bermasalah, YLKI Desak Keadilan Bagi Konsumen yang Dirugikan
Dirinya pun meyakini, kolaborasi ini mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor pariwisata, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perseroan sebagai pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Emisi Nol Bersih 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.[Sdy]