Namun, menurutnya, upaya ini tidak akan berhasil tanpa keterlibatan berbagai pihak, termasuk kampus dan pesantren.
“Kita butuh akademisi sebagai penopang ilmu dan teknologi, dan kita butuh pesantren sebagai penggerak komunitas dari bawah. Kalau disinergikan, dampaknya luar biasa,” kata Menko PM.
Baca Juga:
Mensos Minta Dukungan Pembangunan Sekolah Rakyat kepada Kiai di Tapal Kuda
Ia menargetkan angka kemiskinan ekstrem dapat ditekan mendekati nol persen pada tahun 2026, sesuai target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Kemenko PM sendiri dipercaya Presiden untuk mengawal percepatan pengurangan kemiskinan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.