WahanaNews.co | PT PLN (Persero) melibatkan masyarakat dalam mewujudkan operasional kelistrikan yang ramah lingkungan.
Contohnya seperti yang dilakukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan ini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Melalui program pemberdayaan UMKM, PLN mendorong masyarakat mengolah sampah menjadi pengganti sebagian batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau cofiring.
PLN memberdayakan UMKM sebagai penggerak ekonomi kerakyatan di Sumatera Selatan untuk mengolah municipal solid waste (MSW) menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai bahan cofiring di PLTU Tarahan.
“Dalam menuju transisi energi bersih, kami tidak berjalan sendiri. PLN secara nyata berkolaborasi dengan melakukan pembedayaan masyarakat serta memanfaatkan sampah di sekitar PLTU menjadi bahan bakar pembangkit listrik, sehingga program ini memberikan dampak yang luar bisa bagi PLN, lingkungan dan masyarakat,” kata General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS), Djoko Mulyono.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sebelumnya, PLN telah melakukan pelatihan pengolahan MSW menjadi BBJP sebagai bahan bakar cofiring di PLTU Tarahan pada bulan Agustus lalu.
Hasilnya sebanyak 2,5 ton produk BBJP tersebut telah digunakan untuk memproduksi listrik.
“PLN akan meningkatkan kapasitas produksi BBJP untuk mendorong produksi energi hijau di masa depan,” tuturnya.