“Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen, ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara, dari mana uang itu, dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara, makanya kita harus mencegah semua kebocoran,” tegasnya.
Proyek KCJB sendiri sedang menghadapi tekanan keuangan signifikan, di mana KAI bersama tiga BUMN lain wajib menanggung kerugian PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sesuai porsi saham masing-masing.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Tegaskan Uang Rakyat Kembali untuk Pelayanan Rakyat
Laporan keuangan PSBI per 30 Juni 2025 (unaudited) menunjukkan kerugian Rp 4,195 triliun sepanjang 2024 atau sekitar Rp 11,493 miliar per hari bila dihitung dari total 365 hari dalam setahun.
Kerugian berlanjut pada semester I-2025 dengan PSBI mencatat rugi Rp 1,625 triliun.
KAI sebagai pemegang saham terbesar di PSBI dengan porsi 58,53 persen menjadi pihak paling terdampak selain Wika 33,36 persen, Jasa Marga 7,08 persen, dan PTPN VIII 1,03 persen.
Baca Juga:
Prabowo: Sistem Kereta Api Jadi Fokus Pembangunan Nasional
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.