“Itu dari segi suplai ada 117 triliun. Itu yang bisa memanfaatkan adalah kontraktor, developer, dan toko bangunan. Nah itu bagus banget karena bunganya disubsidi 5 persen. Contoh mereka biasa minjem duit itu mungkin di bank 11 persen gitu ya. Dengan program ini jadi bisa disubsidi 5 persen, jadi bayarnya cuma 6 persen,” terang Maruarar.
Dari sisi permintaan, kebijakan KUR perumahan juga menyasar pelaku usaha mikro yang beraktivitas di rumah.
Baca Juga:
Prabowo Instruksikan Percepatan Program Rumah Subsidi bagi Masyarakat
Maruarar menilai langkah ini memberi kesempatan luas bagi UMKM untuk berkembang sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Kemudian dari segi demand itu kita memberikan buat misalnya yang punya homestay gitu ya. Kemudian yang buka rumah makan atau warung di rumahnya. Nah ini buat UMKM ya yang masuk ke UMKM, Pak Prabowo sangat concern itu bunganya hanya 6 persen. Dan jumlahnya sampai 500 juta. Sorry plafonnya, plafonnya sampai 500 juta, bunganya 6 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, Maruarar menegaskan bahwa program KUR perumahan merupakan hasil koordinasi lintas kementerian serta dukungan penuh dari sektor perbankan.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Ahmad Dofiri Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Reformasi Kepolisian
Menurutnya, kebijakan ini sekaligus menjadi langkah nyata dalam memberikan solusi pembiayaan murah agar masyarakat tidak lagi terjerat praktik rentenir.
“Jadi belum pernah tuh ada KUR perumahan dari kita Merdeka sampai sekarang. Jadi itu terobosan banget tuh dan kita juga udah bekerja sama untuk program seperti arahan Presiden Prabowo, membuat program untuk melawan rentenir,” tegas Maruarar.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.