WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa merupakan salah satu ancaman terbesar bagi manarkobasa depan bangsa yang harus diperangi secara menyeluruh, berkelanjutan, dan melibatkan seluruh elemen bangsa.
Penegasan itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara pemusnahan barang bukti narkotika seberat 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun, yang digelar di Lapangan Bhayangkara, Markas Besar Polri (Mabes Polri), Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga:
Soal Bea Cukai Sarang Pungli, Djaka Budi: Sedikit demi Sedikit Kita Hilangkan
“Bila tidak berhasil mereka cegah, mereka sita, mereka tangkap, itu bisa digunakan oleh 629 juta manusia. Berarti lebih dari dua kali bangsa Indonesia,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Presiden menyoroti bahwa peredaran narkoba kini telah menjadi ancaman global dengan pola dan modus operandi yang semakin canggih.
Ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas lembaga dan antarinstansi agar pemberantasan narkoba bisa berjalan efektif.
Baca Juga:
PLN Pulihkan 93% Kelistrikan Aceh, Presiden Prabowo Apresiasi Kolaborasi Semua Pihak
“Jadi ini harus kerja sama, teamwork. Semua adalah kerja sama teamwork. Jadi saya ucapkan selamat kepada Kepolisian, kepada BNN. Tapi ini saya minta kerja sama lebih dekat lagi sama semuanya, bea cukai, kejaksaan, BIN, intelijen, Pemda,” lanjutnya.
Menurut Kepala Negara, masalah narkoba tidak hanya menyangkut hukum, tetapi juga ancaman strategis yang dapat menggagalkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.
Karena itu, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara penegakan hukum yang tegas dengan program rehabilitasi yang lebih baik dan tepat sasaran.
“Kita masih ada upaya rehabilitasi dan sebagainya. Tapi ini menjadi PR bagi kita. Sekarang rehabilitasi kita harus lebih teliti, lebih efektif. Saya terima kasih semua lembaga yang sudah menjalankan upaya rehabilitasi ini,” tutur Presiden.
Presiden juga menyoroti pentingnya pencegahan sejak dini sebagai langkah strategis membangun ketahanan masyarakat terhadap narkoba.
Ia menekankan bahwa dunia pendidikan, organisasi kepemudaan, dan kegiatan positif harus menjadi benteng utama dalam menanamkan kesadaran bahaya narkoba.
“Tapi ini tidak mungkin kalau tidak bersama-sama kita lakukan melalui semua lembaga pendidikan, termasuk pendidikan keagamaan, pendidikan SD, SMP, SMA, perguruan tinggi harus terus kita lancarkan bersama. Karena itu, masalah pramuka sangat penting, masalah olahraga sangat penting, segala upaya organisasi agar pemuda-pemudi kita dibesarkan menjadi tanggap,” ucap Presiden.
Lebih jauh, Prabowo mengapresiasi upaya kepolisian dan berbagai pihak yang berhasil mengubah banyak wilayah rawan menjadi kawasan yang aman dan bersih dari narkoba.
“Selamat saudara telah mengubah 228 kampung narkoba menjadi 118 kampung bebas narkoba. Teruskan upaya ini. Saya lihat polisi sekarang makin peka terhadap tuntutan bangsa dan negara,” katanya menutup sambutan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom, sejumlah pejabat tinggi negara, serta perwakilan lembaga penegak hukum lainnya.
Kegiatan ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam perang besar melawan peredaran narkoba yang mengancam masa depan generasi muda Indonesia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]