"Itu adalah bidang ekonomi, kemudian bidang pendidikan, dan bidang kesejahteraan masyarakat. Itu tiga bidang yang menurut saya perlu dievaluasi," jelasnya.
Ia menjelaskan terdapat sejumlah alasan mengapa bidang tersebut harus dievaluasi oleh Prabowo. Sektor ekonomi misalnya, Ali mengatakan saat ini daya beli masyarakat masih terus menurun.
Baca Juga:
Polemik Gaji dan Fasilitas DPR, Mekanisme Hukum Bisa Hentikan Tunjangan
Selain itu jumlah masyarakat kelas menengah yang turun menjadi rentan miskin mencapai 9,48 juta orang. Kondisi itu, kata dia diperparah dengan polemik kebijakan gas LPG hingga pagar laut.
Sementara itu di bidang pendidikan isu tunjangan kinerja bagi dosen termasuk kesejahteraan tenaga pendidik masih belum kunjung terselesaikan.
Terakhir sektor kesejahteraan menyangkut penciptaan lapangan pekerjaan, PHK besar-besaran hingga bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.
Baca Juga:
Kunjungan Rosan ke Wenzhou, Indonesia Siapkan Sinergi Riset WtE dan Energi Hijau
"Karena itu bidang-bidang yang hari ini menjadi concern atau prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran. Kalau kinerjanya tidak sesuai dengan ekspektasi dan visi Presiden, ya bisa diganti," terangnya.
Terpisah, Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro turut memaknai pernyataan Prabowo tersebut sebagai peringatan keras atau kartu kuning terhadap jajaran Kabinet Merah Putih.
Agung menilai pernyataan tersebut bukan tidak mungkin memang sengaja disampaikan Prabowo sebagai puncak kekesalannya kepada para menteri yang kerap bermasalah.