WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membagikan kabar buruk terkait situasi perekonomian global tahun depan. Menurutnya, Covid-19 belum selesai.
Buktinya, negara ekonomi terbesar di dunia, China mengalami peningkatan pasien Covid-19 setelah pembukaan lockdown.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Dengan demikian, Jokowi memandang situasi perekonomian pada tahun depan tidak mudah. Dia berharap semua pihak harus bersiap menyiapkan antisipasi.
"Situasi yang kita hadapi saat ini bukan situasi yang gampang," ungkap Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Ball Room Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, dikutip Jumat (23/12/2022).
Dia pun menambahkan bahwa perang Rusia dan Ukraina juga belum berakhir. Bahkan, dia menilai sekarang tidak ada yang tahu akhir cerita ini. Kondisi ini dibarengi dengan geopolitik yang memanas.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Kemudian, pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan juga menyebabkan gejolak di pasar keuangan.
Dari kondisi ini, Indonesia sudah merasakan dampaknya sejak beberapa bulan terakhir. Terbukti, rupiah melemah akibat fenomena strong dollar dan aliran modal asing berbondong-bondong kabur dari pasar domestik.
"Situasi yang sangat sulit diprediksi. Sulit dihitung dan teori standar semuanya sudah sulit kita pakai lagi. Semuanya keluar bukan dari pakem yang ada," terangnya.