WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta keluarga berlibur ke Solo Safari Zoo, di Kota Solo, pada Senin (23/1). Dalam kesempatan itu Jokowi memuji upaya pembenahan kebun binatang tersebut.
Jokowi tiba di Solo Safari Zoo sekitar pukul 09.45 WIB. Jokowi datang bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda, serta Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Tak ketinggalan, dua cucu Presiden, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah juga ikut ke kebun binatang yang dulunya bernama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
"Saya diajak Pak Wali untuk melihat pembenahan Taman Jurug yang sekarang menjadi Solo Safari Zoo," kata Jokowi usai berkeliling.
Jokowi dan keluarga tampa menikmati koleksi satwa di Solo Safari Zoo itu. Jan Ethes tampak menikmati saat menaiki kuda poni, yang menjadi salah satu atraksi wisata di sana.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Selain itu, Jan Ethes juga memegang ular Sanca berwarna kuning. Jokowi mengatakan cucunya tidak takut memegang reptil tersebut.
"Enggak takut. Takutnya barongsai," ujarnya.
Dilansir dari CNN Indonesia, Jokowi menyambut positif penataan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersama Taman Safari Indonesia (TSI) di kawasan cagar budaya tersebut. Ia optimistis Solo Safari Zoo akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Solo.
"Saya lihat sangat bagus meskipun belum selesai, udah kelihatan akan menjadi sangat bagus dan menjadi destinasi baru wisata di Kota Solo," katanya.
Selain ke Solo Safari Zoo, Jokowi dan keluarga juga mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang tengah digarap Pemkot Solo beberapa waktu terakhir dalam libur cuti bersama Imlek ini.
Usai berkunjung ke Solo Safari Zoo, mereka mampir ke kawasan Solo Techno Park. Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Koridor Gatot Subroto, yang digadang-gadang menjadi Malioboro Kota Solo.
Jokowi memuji langkah Pemkot Solo yang memaksimalkan aset-aset yang dimiliki untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
"Ya kan mendukung aset-aset produktif yang ada di Solo. Nanti ada Solo Safari Zoo. Saya diceritain Pak Wali ada Balekambang, ada Night Market di Jalan Gatot Subroto, ada Solo Technopark," ujarnya.
Dana penataan kurang
Sementara itu, Deputy Director Taman Safari Indonesia (TSI), Hans Manansang mengatakan penataan tahap pertama Solo Safari Zoo membutuhkan anggaran Rp175 miliar. Namun, dana yang terkumpul hanya mencapai Rp35 miliar.
Hans mengupayakan pihaknya bisa mengumpulkan dana Rp30 miliar untuk penataan tahap kedua yang ditargetkan rampung Desember 2023 nanti.
Angka tersebut dirasa kurang mengingat Solo Safari Zoo memiliki luas 13,9 hektar. Dengan dana yang ada, Hans mengaku kesulitan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
"Karena luas sih tempatnya. Kalau luas segini budget-nya kecil, saya juga enggak bisa gerak" katanya.
Hans menyebut bakal banyak perubahan manajemen yang harus dilakukan di Solo Safari Zoo, terutama manajemen kandang binatang.
Jika dulu binatang dikurung di dalam kandang, sekarang binatang bebas beraktivitas di ruang terbuka seperti habitat aslinya.
"Jadi tidak ada penghalang. Itu konsep zoo yang lebih modern," katanya. [ast]