WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh bangsa yang dinilai telah memberikan jasa luar biasa bagi negara.
Penganugerahan tersebut digelar dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/11/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Baca Juga:
Pahlawan dari Tanah Batak, Tuan Rondahaim Saragih Resmi Diakui Negara
Salah satu tokoh yang mendapatkan penghargaan bergengsi itu adalah Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhi Wibowo, seorang prajurit teladan yang dikenal berperan penting dalam sejarah pertahanan dan keamanan Indonesia.
Plakat serta dokumen resmi penganugerahan diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang hadir mewakili keluarga besar almarhum.
AHY merupakan cucu dari Sarwo Edhie melalui ibundanya, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, istri dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga:
Pejuang Demokrasi dan Pluralisme, Prabowo Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur
Dalam kesempatan tersebut, AHY menyampaikan rasa hormat dan apresiasi mendalam kepada Presiden Prabowo dan pemerintah atas penghargaan yang diberikan kepada kakeknya.
“Keluarga besar Sarwo Edhi Wibowo mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden dan pemerintah,” ujarnya.
AHY juga mengenang sosok Sarwo Edhie sebagai figur penting dalam sejarah bangsa, terutama dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965, ketika beliau menjabat sebagai Komandan RPKAD satuan yang kini dikenal sebagai Kopassus TNI AD.
Menurut AHY, penganugerahan ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap jasa Sarwo Edhie, tetapi juga menjadi pengingat dan inspirasi bagi generasi penerus.
“Ini menjadi pengingat bagi keluarga besar maupun generasi penerus beliau,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa semangat, cita-cita, dan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan Sarwo Edhie perlu terus dilanjutkan dan dijadikan teladan dalam membangun bangsa.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]