WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melempar gebrakan tajam yang langsung menyita perhatian publik dengan meminta agar uang hasil sitaan kasus korupsi crude palm oil (CPO) sebesar Rp 13 triliun dialokasikan untuk beasiswa LPDP demi mencetak generasi unggul masa depan bangsa.
Pada Senin (20/10/2025) di Istana Negara, Jakarta, Presiden Prabowo menyampaikan hal tersebut langsung kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Sidang Kabinet Paripurna.
Baca Juga:
Bukan Isapan Jempol, BRIN Siap Gaji Talenta Iptek RI Selevel Negara Tetangga
Ia mengatakan bahwa dana sitaan yang baru saja diserahkan Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan bisa diarahkan untuk memperkuat dana pendidikan nasional.
“Mungkin yang Rp 13 triliun disumbangkan atau diambil oleh Jaksa Agung hari ini diserahkan ke Menteri Keuangan, mungkin Menteri Keuangan, mungkin, sebagian kita taruh di LPDP untuk masa depan,” kata Prabowo.
Presiden menegaskan bahwa dana LPDP akan terus diperkuat bukan hanya dari APBN, tetapi juga dari efisiensi anggaran hingga hasil rampasan kasus korupsi.
Baca Juga:
Jelang Pilpres 2024 Dana LPDP Disebut Diutak-atik, Ini Respons Kemenkeu
"Uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu sebagian besar kita investasi di LPDP," ucapnya.
Prabowo mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh kalah dari negara lain dalam hal penguatan kualitas sumber daya manusia.
Karena itu ia mendorong agar generasi muda Indonesia mendapat akses pendidikan dan beasiswa untuk mengejar ketertinggalan.
Prabowo juga menyebut gagasan pembangunan SMA Garuda sebagai bagian dari visi mencetak putra-putri bangsa yang unggul dan disiplin.
"Karena itu segala upaya akan kita lakukan untuk mengejar ini," tutur Prabowo.
Pada momen yang sama Presiden turut menyaksikan langsung penyerahan dana sitaan Rp 13 triliun dari Kejagung ke Kementerian Keuangan, yang berasal dari perkara korupsi ekspor CPO dan turunannya.
Dana sitaan itu berasal dari tiga korporasi besar yakni PT Wilmar Group, PT Musim Mas, dan anak perusahaan PT Permata Hijau Group, PT Nagamas Palmoil Lestari.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]