WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), yang digelar dalam rangka Pengukuhan Mahasiswa Baru Sarjana dan Magister Tahun Ajaran 2025/2026, Wisuda Sarjana, serta Dies Natalis UKRI Tahun 2025.
Acara tersebut berlangsung di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Baca Juga:
Rayakan Ultah ke-74 Prabowo, 11 Ribu Lebih SPPG Sajikan Menu Favorit Sang Presiden
Mengawali sambutannya, Presiden Prabowo memberikan apresiasi kepada Rektor UKRI, Profesor Sufmi Dasco Ahmad, yang dinilai berhasil memimpin dan mengembangkan kampus tersebut secara berkelanjutan hingga mampu menjadi salah satu universitas yang berorientasi pada inovasi dan kebangsaan.
“Karena itu harus saya memberi penghargaan kepada kepemimpinan Profesor Sufmi Dasco Ahmad, beliau berhasil memimpin pengembangan universitas ini dengan baik,” kata Presiden Prabowo.
Dalam orasinya, Presiden menekankan pentingnya pemahaman akan peran dan tanggung jawab individu dalam kehidupan berbangsa dan berorganisasi.
Baca Juga:
Dari Kertanegara, Prabowo Tegaskan Komitmen Bangun Pertanian Kuat dan SDM Unggul untuk Indonesia Maju
Ia menjelaskan bahwa dalam perjalanan hidup, terdapat tiga peran utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu kelompok atau organisasi, yakni pemimpin, pengikut, dan mereka yang belum memahami perannya.
Presiden mengingatkan generasi muda agar mampu mengenali posisi mereka dan menjalankan perannya secara bijak.
“Saudara harus berani jadi pemimpin yang baik atau pengikut yang baik. Tapi jangan tidak mengerti peran saudara dan kadang-kadang peran itu berbeda pada saat yang beda. Ada saatnya menjadi pemimpin, ada saatnya pemimpin itu menjadi pengikut yang setia. Jadi setiap kegiatan manusia itu keberhasilan dan kegagalan ditentukan juga oleh pemimpin,” ucapnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menjabarkan empat prinsip dasar kepemimpinan yang menurutnya menjadi kunci bagi seorang pemimpin agar mampu mengatasi berbagai kesulitan masyarakat dan menjalankan amanah dengan benar.
“Yang utama adalah menggunakan akal sehat, itu yang pertama. Kedua, bertindak atas perhitungan yang teliti. Ketiga, perhitungan yang teliti harus didasarkan atas kebenaran. Kalau ini ditaati, tinggal yang terakhir adalah kepribadian akhlak,” ujar Presiden Prabowo.
Selain menyampaikan pandangan tentang kepemimpinan, Presiden juga memaparkan sejumlah capaian pemerintahan yang telah diraih selama hampir satu tahun masa kepemimpinannya sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk mewujudkan janji-janji kampanye yang disampaikan kepada rakyat.
“Saya berani berdiri di hadapan seluruh rakyat Indonesia dengan percaya diri karena kita telah buktikan kepada seluruh bangsa dan seluruh dunia bahwa kita dapat menghasilkan apa yang kita janjikan kepada rakyat,” katanya.
Menutup orasinya, Presiden Prabowo menyampaikan pesan khusus kepada para wisudawan dan wisudawati UKRI.
Ia berpesan agar para lulusan tidak cepat berpuas diri dengan gelar akademik yang telah diperoleh, sebab perjalanan hidup sejati baru saja dimulai.
Setiap tantangan, menurutnya, adalah bagian dari proses pembentukan karakter yang akan memperkuat mental generasi muda dalam menghadapi masa depan.
“Perjalanan perjuangan hidupmu baru mulai, baru mulai. Tadi saya senang pemberi pidato menyampaikan bahwa kalian sebagai anak muda harus berani menatap masa depan dengan tantangannya bahwa hidup tidak gampang, hidup penuh perjuangan, penuh tantangan, penuh kesulitan,” pesannya.
Acara orasi ilmiah ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan UKRI, civitas akademika, para mahasiswa baru, serta tamu undangan dari berbagai instansi pemerintah dan akademisi.
Suasana penuh semangat dan kebanggaan menyelimuti aula ketika Presiden Prabowo menutup orasinya dengan ajakan untuk terus menjaga semangat nasionalisme dan integritas moral dalam setiap langkah pengabdian kepada bangsa.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]