WAHANANEWS.CO, Bandung - Dalam situasi yang semakin mengkhawatirkan terkait kenakalan remaja dan menurunnya kedisiplinan sosial, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengupayakan pendekatan yang tidak konvensional namun terbukti berdampak.
Salah satu inisiatif yang tengah mencuri perhatian publik adalah program pengiriman siswa nakal ke barak militer.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Mendapat Dugaan Ancaman Pembunuhan, Polda Jabar: Kami Monitoring!
Program ini tidak hanya menuai respons di Jawa Barat, tetapi juga menciptakan efek psikologis hingga ke provinsi lain.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengemukakan bahwa kebijakan tersebut telah mulai menunjukkan hasil yang positif di masyarakat.
Ia menilai bahwa pendekatan ini berhasil memberikan dampak nyata terhadap perilaku pelajar, bahkan terhadap mereka yang belum secara langsung terlibat dalam program tersebut.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Tanggapi Ancaman Pembunuhan di Kolom Komentar YouTube
Saat mengunjungi Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, di Kabupaten Purwakarta pada Sabtu (3/5/2025), Dedi menjelaskan bahwa kebijakan ini memicu apa yang ia sebut sebagai “efek kejut” bagi para remaja yang kerap bertingkah menyimpang namun belum tersentuh oleh program.
“Yang namanya efek kejut itu muncul ketika isu anak-anak nakal dibawa ke barak militer menyebar luas. Bahkan anak-anak yang biasa nakal tapi belum tertangkap pun jadi takut sendiri,” ungkap Dedi.
Menurutnya, perubahan mulai tampak di ruang-ruang publik. Tempat-tempat yang sebelumnya menjadi titik kumpul remaja untuk membolos atau sekadar nongkrong kini mulai kosong.