Karena dicor beton, slab track ini tidak memerlukan bebatuan ballast di sepanjang rel dan minim perawatan.
Sama seperti pengerjaan dengan Cast in Situ, pengerjaan slab track untuk trase kereta cepat ini dilakukan dengan melibatkan langsung Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dari WIKA, setelah sebelumnya mendapat pengarahan dan training langsung dari SDM China yang dimiliki oleh PT Sinohydro.
Baca Juga:
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Fakta-fakta Aktualnya
Saat ini, pengerjaan slab track dilakukan sepenuhnya oleh SDM dari WIKA yang prosesnya dilakukan di Slab Track Prefabrication Workshop di Dawuan, Purwakarta.
WIKA Beton akan melanjutkan produksi sebanyak 13.315 unit slab track dalam periode satu tahun terhitung sejak pertengahan 2021 hingga pertengahan tahun depan.
Dwiyana meyakini jika transfer teknologi dan pengetahuan ini selama pengerjaan proyek ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman SDM di Indonesia di bidang konstruksi.
Baca Juga:
Proyek Kereta Cepat, Tenaga Lokal Sudah Gantikan Tukang Las China
Pada proyek kereta cepat, WIKA membentuk tim transfer teknologi dari Sinohydro khususnya untuk pekerjaan konstruksi tunnel dan box girder, dan terjun langsung ke pekerjaan tunnel 1 dan Casting Yard 1.
Terkait pekerjaan konstruksi tunnel, CREC membuat buku panduan pengerjaan tunnel sebagai bagian dari transfer teknologi kepada Indonesia.
Secara simultan, terkait persiapan Standard Operational Procedure (SOP) dan regulasi-regulasi terkait kereta cepat, HSRCC dan China Railway tengah memfinalisasi dokumen untuk diserahkan kepada PT KCIC pada Oktober 2021.