WahanaNews.co, Jakarta - Rencana pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Capres 02 Prabowo Subianto menunggu waktu yang tepat. Hingga saat ini, belum ada jadwal pasti terkait pertemuan keduanya.
Adapun hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah selepas salat id di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024). Dia menyebut, keputusan akan diambil langsung Megawati.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
"Tetapi mengenai realisasinya, itu sekali lagi tergantung bagaimana Ibu Mega dan Pak Prabowo memiliki hari baik, jam baik, dan menit baik untuk bisa bertemu," ujar Ahmad Basarah kepada wartawan.
Dalam konteks ini Ahmad Basarah menjelaskan, baik PDIP atau Megawati masih menunggu proses sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 rampung. Setelah itu akan ada keputusan mengenai langkah PDIP Selanjutnya.
"Kalau dari garis politik yang Bu Mega arahkan kepada kami, biarkan proses ketatanegaraan kita yang diatur oleh UU Pemilu selesai. Apakah itu ukurannya? Ukurannya adalah keputusan MK tentang perselisihan hasil pemilu presiden. Itu kami masih menunggu itu," jelasnya.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Ahmad Basarah melanjutkan, konteks bersilaturahmi juga harus dicermati. Ada silaturahmi yang bersifat kenegaraan, ada juga yang silaturahmi secara pribadi.
"Silaturahmi yang bersifat kenegaraan itu setelah PHPU di MK selesai. Tapi secara pribadi, saya kira meksipun mungkin secara fisik belum bertemu antara hati Bu Megawati dan Pak Prabowo saya kira sudah saling kontak batin di antara mereka berdua," ungkapnya.
"Tapi sekali lagi mari kita ikuti aturan bernegara, bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," imbuhnya.
Di sisi lain, Ahmad Basarah menjelaskan jika seandainya kedua pihak bertemu bukan karena untuk rekonsiliasi. Pasalnya, baik Megawati maupun Prabowo menurutnya tidak pernah berselisih.
"Ibu Megawati ataupun PDIP Perjuangan tidak pernah punya masalah pribadi apapun dengan Gerindra dan khususnya Ibu Mega dan Pak Prabowo. Hubungan pribadi antara kedua beliau itu sepanjang sejarah yang saya ketahui sangat baik hingga hari ini," ucapnya.
Sehingga Basarah mengatakan, tidak tepat jika ada yang menyebut Megawati dan Prabowo harus melakukan rekonsiliasi padahal tidak ada perpecahan di antara keduanya. Dia bilang yang terjadi saat ini hanya sebatas kompetisi dalam pemilu.
"Itu sudah kita sepakati sebagai suatu sistem bernegara kita bahwa setiap lima tahun ada kontestasi pemilu legislatif pemilu presiden dan juga pemilihan umum kepala daerah," katanya.
"Kita harus menganggap hal itu sebagai suatu hal yang lumrah menjadi tradisi berdemokrasi sehingga tidak pada tempatnya kalau kita harus mengatakan kita harus rekonsiliasi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo," lanjut dia.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]