WAHANANEWS.CO, Jakarta - Nada tegas Presiden RI Prabowo Subianto menggema di ruang Sidang Kabinet Paripurna Istana Negara ketika ia menyoroti masih adanya aparatur pemerintah yang lamban mengambil keputusan dan terlalu tunduk pada aturan, Senin (15/12/2025).
Pernyataan itu disampaikan Prabowo setelah menerima laporan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengenai besarnya sisa anggaran negara yang berhasil dihemat namun belum sepenuhnya dioptimalkan.
Baca Juga:
Tinjau Dampak Banjir, Presiden Prabowo Kunjungi Warga Terdampak di Aceh Tamiang
“Saya dapat laporan dari Menteri Keuangan, sisa anggaran yang kita bisa hemat cukup besar dan di sana-sini masih ada pihak-pihak dari pemerintah kita sendiri yang kurang cepat bergerak, terlalu banyak menghamba kepada peraturan,” kata Prabowo.
Presiden menegaskan bahwa regulasi seharusnya menjadi alat untuk melayani kepentingan rakyat, bukan justru menjadi penghambat kerja negara dalam mewujudkan kesejahteraan.
“Peraturan dibuat oleh manusia, kalau peraturan yang tidak menguntungkan bangsa dan rakyat, maka peraturan itu harus segera kita ubah,” tegasnya.
Baca Juga:
Usai Tuntaskan Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Kembali Tinjau Sejumlah Wilayah Terdampak Bencana
Dalam arahannya, Prabowo juga mengingatkan agar negara tidak kalah oleh kepentingan korporasi swasta dalam pengelolaan sektor-sektor strategis.
“Tidak boleh ada korporasi yang mengalahkan negara,” ucap Prabowo.
Ia menegaskan bahwa keberadaan dunia usaha swasta memang penting bagi perekonomian nasional, namun tidak boleh sampai mengendalikan kebijakan negara dan mengabaikan kepentingan publik.